20 November 2010

Auditor Internal, profesi yang membanggakan...


Judul tersebut di atas saya baca di rubrik ragam pengawasan, Majalah Auditoria, Volume IV No.18 Mei-Juni 2010 yang diterbitkan oleh Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan, merupakan isi dari pidato Gery Fox, Chairman of the Board of Institute of Internal Auditor (IIA) periode 2007, pada saat menyampaikan tema kepemimpinannya, sangat memotivasi para auditor di seluruh dunia, untuk bangga dengan profesi sebagai auditor internal. Saya pun ikut termotivasi setelah membaca artikel tersebut, semoga anda juga. Berikut antara lain isi tulisan tersebut.

Profesi sebagai auditor internal, selalu menyajikan tantangan baru setiap harinya. Setiap pekerjaan yang dilakukan dengan baik, bisa membuat perbedaan yang nyata. Berbeda dengan dulu, di mana audit internal dilakukan "terhadap orang". Kita mencari kesalahan, mengidentifikasi pelakunya, kemudian merekomendasikan hukumannya. Kini kita bekerjasama dengan manajemen mencari solusi atas permasalahan.

Ini adalah perubahan terbesar dalam profesi ini. Kini kita lebih seperti teman yang kritis, bukan polisi. Fokus kita adalah "memberikan nilai tambah", bukan lagi mencari-cari kesalahan. Saran saya, lakukan riset yang serius tentang profesi ini. Masuk ke situs IIA, pelajari, baca seluk beluknya, dan perhatikan standarnya. Meskipun tampak membosankan dan sederhana, standar memberikan gambaran yang bagus tentang pekerjaan dan fokus auditor internal.

Tidak ada cara yang lebih baik
dalam memahami auditor internal
kecuali dengan melakukannya.

Atribut yang dibutuhkan auditor internal dalam 20 tahun terakhir ini tak banyak berubah. Faktor terpenting adalah komunikasi. Anda takkan bisa jadi auditor internal yang baik jika tak dapat berkomunikasi dengan hampir semua orang. Tentu saja komunikasi mencakup kemampuan berbicara sekaligus mendengarkan orang lain, serta komunikasi tertulis.

Pada pelaksanaan audit, hal pertama yang sering saya tanyakan adalah "Ceritakan apa yang anda kerjakan...". Maka mendengarkan auditi adalah bagian yang sangat penting dalam audit.

Tema Kepemimpinan saya adalah "Raising the Bar". Tema ini saya rumuskan dengan tujuan meningkatkan kredibilitas profesi dan menyampaikan kepada dunia korporasi dan profesi bahwa kita adalah kaum profesional yang sebenarnya. Posisi profesi auditor internal ditingkatkan dengan menerima tantangan manajemen. Secara individual, auditor semakin profesional dan dapat diandalkan.

Sebuah pepatah Afrika mengatakan, "Laut yang tenang tidak akan melahirkan pelaut yang tangguh". Tantangan bagi auditor internal selalu tinggi, setinggi peluang untuk mengembangkan diri. Cara auditor internal menghadapi tantangan akan menentukan nasib kita di masa depan. Kita harus memperbaharui tekad, mempertajam keahlian, membuktikan komitmen, dan memperluas bidang keahlian. Mengutamakan pengendalian internal, melihat dan mengenali resiko, membantu manajer menangani resiko dan seterusnya belumlah cukup. Kita harus memikirkan pendekatan lain, pendekatan proaktif. Jangan menunggu sesuatu terjadi. Kita harus bergerak lebih sigap mengenali masalah yang dapat atau akan mempengaruhi organisasi di kemudian hari. Auditor internal harus peka terhadap perkembangan lingkungan kerja dan memikirkan cara membantu dan menghadapinya.

Stakeholder dan pimpinan organisasi selalu memprioritaskan peningkatan governance. Auditor internal - sebagai kunci utama manajemen yang efektif - berada di garis depan meyakinkan bahwa segala sesuatu dalam organisasi berjalan dengan sebagaimana mestinya. Jika ada kekacauan, auditor internal harus mampu memberikan peringatan dini dan rekomendasi untuk perbaikan. Para profesional auditor internal saat ini mulai  diperhitungkan dan diperhatikan manajemen.

Kita perlu meningkatkan kualitas, agar saat orang berpikir tentang auditor internal, mereka berpikir dan membayangkan tentang seorang profesional dan seseorang yang dapat diandalkan. Itu dapat dilakukan dengan selalu meningkatkan kualifikasi.

Manajemen perlu diyakinkan bahwa auditor internal dapat diperhitungkan karena memiliki kecakapan dan metodologi yang memadai. Itu akan menjadikan kita memiliki kredibilitas yang harus selalu meningkat. Untuk menjadi auditor internal yang sukses, jangalah terburu-buru menarik kesimpulan. Karena itu seringkali menyesatkan. Di masa lalu kita sering hanya dengan melihat sekitar, untuk kemudian membuat kesimpulan.

Hal penting berikutnya adalah memeriksa fakta-fakata. Fakta penting sebagai bukti dalam memberikan nilai tambah bagi manajemen. Ada saat dimana manajemen mengandalkan auditor internal untuk memeriksa pengendalian intern dan memberi saran untuk pengeloaan resiko.

Tapi itu saja belum cukup, jika kita tidak dapat membuat pelayanan, sistem atau proses menjadi lebih baik dari sebelumnya, berarti kita belum bekerja dengan semestinya.

Hal terakhir yang ingin saya sampaikan kepada komunitas auditor internal adalah berbanggalah dengan profesi auditor internal. Ini adalah profesi yang hebat. Kita membuat langkah menjadi semakin baik dan semakin meningkat lagi. Jangan malu menjadi auditor internal. Ini profesi penting yang membuat organisasi menjadi semakin baik.

Harapan saya adalah, saat ditanya oleh tetangga atau teman, "Apa pekerjaan anda?", janganlah menjawab, "Saya semacam akuntan" atau Saya semacam manajer resiko", tetapi jawablah dengan mantap, "Saya seorang auditor internal....".

Orang akan berkomentar, "Oh ya, saya tahu. Itu adalah profesi yang bagus. Ah, seandainya saya adalah auditor internal....".

Sumber : Majalah Auditoria (cwl, disadur dari Majalah Katalis No.5, April 2010)






1 comment:

  1. Thanks BOS post artikelya...
    ijin ngopy

    ReplyDelete