02 December 2010

Tips: Komunikasi Dalam Audit (1)


MENGEKSPRESIKAN DIRI SECARA EFEKTIF

Komunikator yang mampu mengekspresikan diri secara efektif adalah komunikator yang baik. Ekspresi diri adalah cara mengungkapkan suasana hati, emosi, dan pikiran ke dalam kata-kata, bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan penampilan. Jadi ekspresi diri kita dikatakan efektif, jika kata-kata, bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan penampilan kita dapat mengungkapkan apa yang menjadi suasana hati, emosi, dan pikiran kita. Ekspresi diri yang positif tidak lain adalah perilaku yang tulus, jujur, terbuka dan spontan.

Perilaku yang tulus, jujur, terbuka dan spontan akan membuat suasana komunikasi menjadi kondusif. Orang merasa nyaman untuk berkomunikasi dengan pihak yang menunjukkan ketulusan, keterbukaan, dan spontanitas. Jika perilaku ini sudah menjadi kebiasaan, maka bisa ditingkatkan menjadi ekspresi simpati dan peduli, sehingga orang akan bersedia mengungkapkan pikiran dan emosi yang sebenarnya kepada kita.
 
Ekspresi diri pada dasarnya tidak akan pernah efektif, jika tidak ada ketulusan. Demikian pula, jika sikap terbuka terhadap orang lain bukan bagian dari sikap mental kita, maka usaha ekspresi diri secara efektif tidak akan berhasil. Penyebabnya adalah jika kita tidak tulus, jujur, terbuka, dan spontan, maka kata-kata lisan kita menjadi tidak selaras dengan ekspresi wajah dan gerak tubuh kita. Misalnya, saat seseorang yang sedang kecewa diminta tersenyum, maka senyumnya pasti bukan senyum yang menyenangkan, melainkan senyum kecut.

Berikut ini disarikan penjelasan Terry Felber dalam bukunya “Kiat Praktis Komunikasi: dalam Kehidupan Keluarga dan Profesional” (2007), tentang kiat-kiat mengekspresikan diri secara efektif.
  1. Wajah adalah cermin pikiran. Cara membaca pikiran seseorang adalah  dengan melihat wajahnya. Wajah kita terdiri dari ribuan otot sehingga dapat mengekspresikan berbagai emosi dan perasaan. Pastikan ekspresi positif ada di wajah kita. Ekspresi wajah yang negatif mengatakan, “Hidup telah membuatku susah.”, sementara ekpresi wajah positif mengatakan, ”Saya menemukan kebahagiaan dari hari ke hari.”
  2. Senyum itu menular, jadilah penyebarnya. Senyum mengomunikasikan persetujuan, rasa cinta, penghargaan, serta kemurnian. Senyum juga ekspresi bahwa kita adalah orang yang bersyukur. Dalam komunikasi senyum adalah cara untuk mendekatkan diri kepada orang lain, membuat mereka nyaman,
    serta menyemangati mereka.
  3. Tataplah seseorang tepat di matanya. Mengalihkan pandangan mata dan menghindari kontak mata menunjukkan ketidaksukaan atau penolakan, dan keragu-raguan. Ketika kita benar-benar ingin menjalin komunikasi dengan orang lain, usahakan sebaik mungkin untuk menatap tepat pada mata mereka. Memang perlu sekali-kali mengerjapkan mata atau mengalihkan pandangan, karena terlalu lama menatap mata seseorang dapat menimbulkan perasaan tidak nyaman. Tetapi kita perlu mengomunikasikan rasa hormat dan perhatian dengan beberapa kali membuat kontak mata.
  4. Berkomunikasilah dengan berhadapan langsung dengan lawan bicara. Berdiri menyamping apalagi membelakangi menandakan bahwa anda sedang tidak ingin diajak berkomunikasi, sedang “dingin”. Berhadapan langsung mengomunikasikan bahwa anda siap menerima kehadiran teman komunikasi anda.
  5. Postur tubuh yang baik menunjukkan rasa percaya diri. Postur tubuh yang baik adalah keadaan badan dan kepala yang tegak. Posisi membungkuk menunjukkan sikap kurang percaya diri.
  6. Berikan jabat tangan yang meyakinkan. Jabat tangan yang baik adalah menggenggam tidak terlalu lemah dan tidak terlalu kuat, melakukan kontak mata saat berjabat tangan, dan tersenyum. Ini adalah komunikasi tentang penghargaan, penerimaan kehadiran, dan ucapan terima kasih. Jabat tangan juga berarti dukungan.
  7. Berpenampilan sebagai seorang pemenang. Penilaian pertama saat berkomunikasi pasti akan diberikan pada penampilan kita. (Kesan Pertama begitu  Menggoda). Kita tidak pernah mendapat kesempatan kedua untuk membuat kesan pertama. Kesan pertama yang positif akan memudahkan kita membangun komunikasi. Jika kesan pertama negatif, maka perlu upaya lebih agar komunikasi dapat terbangun dengan baik. Penampilan yang rapi dan bersih cukup untuk membuat kesan pertama yang positif. Sempurnakan penampilan anda, maka emosi anda pun akan positif sempurna.




No comments:

Post a Comment