by auditorinternal
– 09/12/2010Posted in: Berita Audit Internal, Pengendalian Internal
Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission (COSO) tanggal 18 November lalu mengumumkan sebuah projek untuk meninjau ulang dan memperbarui COSO Internal Control – Integrated Framework (Kerangka). Kerangka ini telah sangat terkenal dan digunakan secara luas sejak tahun 1992. Seiring dengan perubahan lingkungan bisnis yang semakin kompleks, projek ini diharapkan dapat membuat kerangka dan alat evaluasi yang ada saat ini menjadi lebih relevan. Selanjutnya diharapkan organisasi di seluruh dunia dapat merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi pengendalian internal dengan lebih baik lagi.
David Landsittel, Chairman COSO, mengatakan “Organisasi tetap bisa menggunakan kerangka yang ada saat, karena komponen dasar pengendalian internal di dalam kerangka tersebut tidak lantas menjadi usang. Yang akan berubah, adalah pada pedoman yang lebih rinci serta contoh-contoh yang diberikan” . Masih menurutnya, “Projek ini tidak dimaksudkan untuk mengubah bagaimana cara pengendalian internal didefinisikan, dinilai, atau dikelola, melainkan memberikan pedoman konseptual tersebut menjadi lebih komprehensif dan menjadi lebih relevan dengan contoh-contoh praktis.”
Kerangka ini telah digunakan secara luas sebagai standar pengendalian internal bagi organisasi dalam menerapkan dan mengevaluasi pengendalian internal terkait dengan operasi, kepatuhan, dan pelaporan keuangan. Termasuk di dalamnya pengendalian internal dalam rangka pelaporan keuangan sesuai dengan Sarbanes-Oxley Act of 2002 ( SOX) di AS, dan juga peraturan serupa di negara-negara lain. Di Indonesia, kerangka ini juga diadaptasi dalam berbagai ketentuan perundang-undangan terkait dengan pengendalian internal dan good governance.
Beberapa pembaharuan yang akan dilakukan untuk kerangka ini tidak dimaksudkan untuk mengubah prinsip-prinsip dasar yang pertama kali dikembangkan pada tahun 1992 tersebut. Beberapa konsep tertentu dan pedoman dalam kerangka ini akan disempurnakan untuk mencerminkan evolusi dalam lingkungan operasional, serta ekspektasi yang berubah dari badan regulator dan stakeholder lainnya. Selain itu, pembaharuan tersebut diharapkan lebih memperkaya pedoman untuk aspek operasi dan kepatuhan, bukan hanya untuk aspek pelaporan keuangan.
Untuk membantu memperbarui kerangka ini COSO telah menugaskan Pricewaterhouse Coopers (PwC) . Dengan demikian, PwC akan bekerja di bawah kendali dan arahan COSO . Untuk membantu memastikan perspektif representasi yang luas, COSO juga telah membentuk Dewan Penasehat yang terdiri dari wakil-wakil dari berbagai industri, akademisi, instansi pemerintah, serta juga organisasi nirlaba untuk memberikan masukan selama projek berlangsung. Selain itu, terhadap draf kerangka yang telah diperbarui nantinya juga akan dilakukan public exposure untuk mendapatkan komentar serta masukan tambahan dari publik atau masyarakat umum. Dengan proses seperti ini, diharapkan pembaharuan telah mencakup dan mempertimbangkan setiap tantangan pengendalian internal organisasi yang ada dewasa ini dengan memadai.
“Kerangka yang diperbarui ini dimaksudkan untuk membantu organisasi lebih efektif merancang dan mengelola pengendalian internal,” jelas Miles Everson dari PwC, ketua tim projek. “Selain itu, kerangka yang telah diperbarui nantinya juga akan menjelaskan lebih lanjut hubungannya dengan Enterprise Risk Management – Integrated Framework (COSO II), Pengendalian Internal atas Pelaporan Keuangan – Pedoman untuk Perusahaan Publik yang Lebih Kecil tahun 2006 (COSO III), serta Pedoman Pemantauan Sistem Pengendalian Internal tahun 2009 (COSO IV).”
Projek ini diharapkan akan selesai dengan dikeluarkannya Kerangka Pengendalian Internal yang Telah Diperbarui pada tahun 2012, yaitu tepat pada saat ulang dasawarsa ke-2 kerangka tersebut.